Sebagai juragan kos, laporan keuangan adalah kunci untuk mengetahui seberapa sehat bisnis Anda. Tidak hanya membantu Anda memantau arus kas, tetapi juga berguna untuk mengambil keputusan strategis, seperti menambah kamar atau menyesuaikan harga sewa.
Table of Contents
Berikut adalah panduan sederhana tentang bagian-bagian penting dari laporan keuangan kos-kosan, lengkap dengan penjelasannya.
Pendapatan
Bagian ini mencatat semua pemasukan dari bisnis kos-kosan Anda. Sumber pendapatan utama biasanya berasal dari uang sewa kamar. Misalnya, jika Anda memiliki 10 kamar dengan harga sewa Rp1,5 juta per kamar, maka pendapatan bulanannya adalah Rp15 juta. Selain itu, jika Anda mengenakan biaya tambahan seperti laundry, parkir, atau listrik (untuk kamar tanpa subsidi), pastikan semua ini tercatat dengan jelas. Pendapatan yang terperinci akan memudahkan Anda memahami kontribusi setiap layanan terhadap total pendapatan.
Pengeluaran Operasional
Setiap bisnis memiliki pengeluaran, termasuk kos-kosan. Bagian ini mencakup biaya operasional rutin seperti tagihan listrik, air, Wi-Fi, gaji staff (jika ada), dan biaya perawatan properti seperti service AC atau pembersihan rutin. Jangan lupa mencatat pengeluaran tidak rutin, seperti perbaikan genteng bocor atau renovasi kecil.
Misalnya, jika tagihan listrik bulanan Anda adalah Rp2 juta, Wi-Fi Rp500 ribu, dan gaji cleaning service Rp1 juta, maka total pengeluaran operasional Anda adalah Rp3,5 juta. Transparansi di bagian ini membantu Anda melihat di mana pengeluaran terbesar terjadi.
Keuntungan (Laba Bersih)
Setelah pendapatan dan pengeluaran operasional dihitung, saatnya mengetahui laba bersih. Rumusnya sederhana: Pendapatan – Pengeluaran Operasional = Laba Bersih. Misalnya, dengan pendapatan Rp15 juta dan pengeluaran Rp3,5 juta, Anda mendapatkan laba bersih Rp11,5 juta. Laba ini penting untuk mengevaluasi apakah bisnis Anda menguntungkan atau perlu efisiensi di beberapa aspek.
Investasi dan Aset
Bagian ini mencatat nilai aset Anda, termasuk bangunan kos, perabotan (seperti kasur, meja, kursi), dan investasi lainnya. Misalnya, jika kos Anda baru direnovasi dengan biaya Rp50 juta, atau Anda membeli 10 kasur baru seharga Rp2 juta per kasur, total nilai investasi Anda menjadi Rp70 juta. Catatan ini berguna untuk mengetahui nilai properti Anda dan merencanakan peningkatan aset di masa depan.
Utang dan Piutang
Sebagai juragan kos, mungkin Anda memiliki utang seperti cicilan KPR untuk bangunan kos atau piutang dari tenant yang belum membayar sewa. Bagian ini mencatat jumlah utang yang harus dilunasi serta total piutang yang perlu ditagih. Contohnya, jika ada tenant yang belum membayar Rp3 juta, pastikan dicatat agar tidak terlewat. Ini juga membantu Anda dalam menjaga stabilitas arus kas.
Ringkasan Arus Kas
Arus kas mencerminkan pergerakan uang masuk dan keluar dalam bisnis Anda. Dengan mencatat arus kas secara rinci, Anda bisa mengetahui saldo akhir setiap bulan. Misalnya, jika saldo awal bulan adalah Rp10 juta, pendapatan Rp15 juta, dan pengeluaran Rp5 juta, maka saldo akhir Anda menjadi Rp20 juta. Laporan arus kas ini penting untuk mengantisipasi kebutuhan dana di masa depan.
Berikut adalah contoh sederhana laporan keuangan kos-kosan untuk membantu Anda memahami bagaimana membuatnya. Misalnya, Anda memiliki kos dengan 10 kamar, masing-masing kamar disewakan seharga Rp1,5 juta per bulan, dan beberapa tambahan biaya lainnya.
Contoh Laporan Keuangan Kos-Kosan Bulanan
Pendapatan
- Uang sewa kamar: Rp1.500.000 x 10 kamar = Rp15.000.000
- Biaya parkir: Rp50.000 x 8 penyewa = Rp400.000
- Biaya laundry: Rp5.000 x 100 transaksi = Rp500.000
Total Pendapatan: Rp15.900.000
Pengeluaran Operasional
- Tagihan listrik: Rp2.000.000
- Tagihan air: Rp500.000
- Wi-Fi: Rp500.000
- Gaji cleaning service: Rp1.000.000
- Perawatan AC: Rp1.500.000
- Biaya kebersihan (alat dan bahan): Rp300.000
- Biaya tak terduga (perbaikan genteng bocor): Rp1.000.000
Total Pengeluaran Operasional: Rp6.800.000
Laba Bersih Pendapatan – Pengeluaran Operasional
Rp15.900.000 – Rp6.800.000 = Rp9.100.000
Aset dan Investasi
- Bangunan kos (nilai buku): Rp500.000.000
- Perabot kamar (10 kasur, 10 meja, 10 kursi): Rp20.000.000
- Mesin cuci (untuk laundry): Rp5.000.000
Total Aset: Rp525.000.000
Utang dan Piutang
- Cicilan KPR: Rp4.000.000
- Tenant belum bayar (2 orang, Rp1.500.000 per kamar): Rp3.000.000
Total Utang dan Piutang:
Utang: Rp4.000.000
Piutang: Rp3.000.000
Ringkasan Arus Kas
- Saldo Awal Bulan: Rp5.000.000
- Total Pendapatan: Rp15.900.000
- Total Pengeluaran: Rp6.800.000
- Saldo Akhir Bulan: Rp14.100.000
Laporan ini memberikan gambaran lengkap tentang pendapatan, pengeluaran, dan kondisi keuangan kos-kosan Anda. Dengan catatan rapi seperti ini, Anda bisa memantau arus kas dan merencanakan pengembangan usaha dengan lebih mudah!
Gunakan SuperKos untuk Manajemen Keuangan yang Lebih Mudah
Melakukan pencatatan keuangan secara manual memang penting, tetapi jika ada solusi yang lebih praktis dan efisien, mengapa tidak mencobanya? Dengan SuperKos, aplikasi manajemen kos modern, Anda bisa mengelola seluruh aspek bisnis kos-kosan hanya dalam satu platform. Mulai dari mencatat pendapatan, pengeluaran, hingga memonitor arus kas, semuanya jadi lebih rapi dan terorganisir.
SuperKos juga dilengkapi dengan fitur penagihan otomatis, pembukuan lengkap, dan pengingat pembayaran yang bisa dikirimkan melalui WhatsApp atau email. Bahkan, pencatatan pembayaran tenant dilakukan secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu lagi pusing memeriksa manual setiap bulan. Dengan jaminan uptime 99% dan dukungan tim support yang siap membantu, SuperKos adalah partner terbaik untuk memastikan bisnis kos Anda berjalan lancar tanpa drama.
Jadi, daripada repot menghitung manual atau takut ada yang terlewat, segera manfaatkan teknologi dari SuperKos. Kelola kos Anda dengan lebih mudah, hemat waktu, dan pastinya lebih profesional. Saatnya menjadi juragan kos modern dengan SuperKos!
